Thursday, September 27, 2012

Kutu Air (Argulus)

Argulus atau kutu ikan merupakan parasit ikan dari golongan udang-udangan keluarga Branchira.  Parasit ini masuk ke dalam akuarium biasanya melalu pakan hidup.  Diketahui ada sekitar 30 spesies Argulus. Dua diantaranya, yang erat kaitannya dengan akuarium, adalah Argulus foliatus dan Argulus japonicus 

Sifat parasitik Argulus cenderung temporer.  Mereka mancari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan atau bahkan meninggalkannya.  Argulus diketahui dapat berahan selama beberapa  hari diluar tubuh ikan.  
Argulus menempel pada ikan dengan menggunakan alat penghisap khusus.  Selanjutnya binatang ini akan menancapkan mulut jarumnya pada tubuh ikan untuk menyuntikan anti koagulan darah.  Baru kemudian parasit tersebut mengkonsumsi darah dari inangnya. 

Argulus biasanya kawin dalam air terbuka. Argulus betina dapat menghasilkan 100 butir telur atau lebih yang ditempelkannya pada permukaan benda padat.  Telur akan menetas dalam waktu 25 hari. Masing-masing telur pada umumnya menetas pada waktu yang berbeda.  Larva Argulus dengan ukuran 0.6 mm bersifat planktonik sebelum akhirnya menyerang ikan.  Larva ini akan berganti kulit selama 8 kali sebelum mencapai dewasa dengan ukuran 3 - 3.5 mm. Hal ini berlangsung dalam waktu 5 minggu.
Tingkat serangan Argulus sangat tergantung pada ukuran ikan dan jumlah individu parasit yang menyerang.  Meskipun demikian,  sering tidak menimbulkan ancaman kematian pada ikan yang bersangkutan.  Akan tetapi luka yang ditimbulkannya dapat  menjadi rentan fterhadap serangan jamur dan bakteri. 
Pada serangan yang sangat parah ikan dapat kehilangan banyak darah, atau juga mengalami stres osmotik akibat luka-luka yang menganga sehingga tidak tertutup kemungkinan pada serangan yang sangat parah dapat menyebabkan kematian.  Argulus diketahui dapat pula menjadi vektor penyakit lainnya

Tanda-tanda Serangan
Argulus melukai kulit dalam rangka mendapatkan darah korbannya sehingga sering menimbulkan memar merah pada bekas "gigitannya".  Selain dengan tanda ini, kehadiran parasit itu sendiri dapat mudah dilihat dengan mata telanjang berupa mahluk transparan berbentuk bulat mendatar dengan diameter 5 - 12 mm.  Sepasang bintik mata dapat dilihat dibagian kepalanya (Gambar 1).
Ikan yang terjangkit akan menjadi gelisah, meluncur kesana kemari, atau terkadang melompat keluar dari permukaan air; serta menggosokan badannya pada dasar akuarium atau dekorasi dan benda lainnya. Serangan yang parah bisa menyebabkan ikan manjadi malas , kehilangan nafsu makan, dan warna beruabah mejadi opak sebagai akibat produksi lendir yang berlebihan. 
Pencegahan dan Pengobatan

Senyawa organfosforus diketahui efektif dalam menghilangkan Argulus. Alternatif lain adalah dengan perendaman jangka pendek dalam luratan standar formalin (37-47 %) sebanyak 0.125 mg/liter air selama satu jam atau dalam larutan kalium permanganat dengan dosis 10 mg/liter selama 30 menit.  Lakukan aerasi selama proses perendaman dilakukan.
Apabila parasit hanya dijumpai dalam jumlah sedikit maka pengambilan secara fisik bisa dilakukan dengan menggunakan pincet. Luka yang ditinggalkan selanjutna dibubuhi antiseptik.  Cara ini akan efektif apabila kemudian ikan dipindahkan ake tempat lain yang bebas benih Argulus.  Karenat tidak tertutup kemungkinan akuarium tempak ikan tersebut semula telah tercemar olah benih  atau larva argulus.
Lakukan karantina pada pakan hidup yang diambil langsung dari alam untuk mencegah terjangkitnya akuarium oleh Argulus.   Begitu terhadap dekorasi berupa batu potongan kayu, atau tanaman yang diambil dari perairan bebas.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kutu Air (Argulus)

Argulus atau kutu ikan merupakan parasit ikan dari golongan udang-udangan keluarga Branchira.  Parasit ini masuk ke dalam akuarium biasanya melalu pakan hidup.  Diketahui ada sekitar 30 spesies Argulus. Dua diantaranya, yang erat kaitannya dengan akuarium, adalah Argulus foliatus dan Argulus japonicus 

Sifat parasitik Argulus cenderung temporer.  Mereka mancari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan atau bahkan meninggalkannya.  Argulus diketahui dapat berahan selama beberapa  hari diluar tubuh ikan.  
Argulus menempel pada ikan dengan menggunakan alat penghisap khusus.  Selanjutnya binatang ini akan menancapkan mulut jarumnya pada tubuh ikan untuk menyuntikan anti koagulan darah.  Baru kemudian parasit tersebut mengkonsumsi darah dari inangnya. 

Argulus biasanya kawin dalam air terbuka. Argulus betina dapat menghasilkan 100 butir telur atau lebih yang ditempelkannya pada permukaan benda padat.  Telur akan menetas dalam waktu 25 hari. Masing-masing telur pada umumnya menetas pada waktu yang berbeda.  Larva Argulus dengan ukuran 0.6 mm bersifat planktonik sebelum akhirnya menyerang ikan.  Larva ini akan berganti kulit selama 8 kali sebelum mencapai dewasa dengan ukuran 3 - 3.5 mm. Hal ini berlangsung dalam waktu 5 minggu.
Tingkat serangan Argulus sangat tergantung pada ukuran ikan dan jumlah individu parasit yang menyerang.  Meskipun demikian,  sering tidak menimbulkan ancaman kematian pada ikan yang bersangkutan.  Akan tetapi luka yang ditimbulkannya dapat  menjadi rentan fterhadap serangan jamur dan bakteri. 
Pada serangan yang sangat parah ikan dapat kehilangan banyak darah, atau juga mengalami stres osmotik akibat luka-luka yang menganga sehingga tidak tertutup kemungkinan pada serangan yang sangat parah dapat menyebabkan kematian.  Argulus diketahui dapat pula menjadi vektor penyakit lainnya

Tanda-tanda Serangan
Argulus melukai kulit dalam rangka mendapatkan darah korbannya sehingga sering menimbulkan memar merah pada bekas "gigitannya".  Selain dengan tanda ini, kehadiran parasit itu sendiri dapat mudah dilihat dengan mata telanjang berupa mahluk transparan berbentuk bulat mendatar dengan diameter 5 - 12 mm.  Sepasang bintik mata dapat dilihat dibagian kepalanya (Gambar 1).
Ikan yang terjangkit akan menjadi gelisah, meluncur kesana kemari, atau terkadang melompat keluar dari permukaan air; serta menggosokan badannya pada dasar akuarium atau dekorasi dan benda lainnya. Serangan yang parah bisa menyebabkan ikan manjadi malas , kehilangan nafsu makan, dan warna beruabah mejadi opak sebagai akibat produksi lendir yang berlebihan. 
Pencegahan dan Pengobatan

Senyawa organfosforus diketahui efektif dalam menghilangkan Argulus. Alternatif lain adalah dengan perendaman jangka pendek dalam luratan standar formalin (37-47 %) sebanyak 0.125 mg/liter air selama satu jam atau dalam larutan kalium permanganat dengan dosis 10 mg/liter selama 30 menit.  Lakukan aerasi selama proses perendaman dilakukan.
Apabila parasit hanya dijumpai dalam jumlah sedikit maka pengambilan secara fisik bisa dilakukan dengan menggunakan pincet. Luka yang ditinggalkan selanjutna dibubuhi antiseptik.  Cara ini akan efektif apabila kemudian ikan dipindahkan ake tempat lain yang bebas benih Argulus.  Karenat tidak tertutup kemungkinan akuarium tempak ikan tersebut semula telah tercemar olah benih  atau larva argulus.
Lakukan karantina pada pakan hidup yang diambil langsung dari alam untuk mencegah terjangkitnya akuarium oleh Argulus.   Begitu terhadap dekorasi berupa batu potongan kayu, atau tanaman yang diambil dari perairan bebas.